"Program ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi teknologi digital di kalangan mahasiswa, dosen, maupun alumni," ujar Direktur Program Appcelerate, Ryo Naldho, di Jakarta, Kamis.
Program yang berlangsung selama enam bulan itu, dimulai sejak 9 November di Worklink ITS, Surabaya.
Appcelerate yang diselenggarakan di ITS Surabaya, ialah sebuah program inkubasi dan akselarasi yang mengemban tugas dalam pengembangan iklim perusahaan rintisan di wilayah Jawa Timur. Nantinya dampak yang ingin ditampilkan ialah memperbesar peluang perusahaan rintisan untuk menjalankan usahanya secara mandiri dan berkesinambungan.
Dengan mengusung tema “Designing Solutions to Industrial Problems through Campus-Based Development” isu utama yang jadi titik perhatian adalah penyelesaian perkara industri perbankan atau non perbankan, dan Smart City.
Baca juga: Presiden ingin tambah perusahaan rintisan "unicorn" Indonesia
Appcelerate ITS telah diikuti 110 startups yang beranggotakan mahasiswa dan alumni. Selanjutnya tahap seleksi yang dilakukan ialah uji administrasi, dan terpilih 25 perusahaan untuk pemilihan dihadapan para mentor.
"Kami melihat peserta sudah menampakan kematangannya untuk bisa mendesain produknya agar memiliki nilai sosial dan juga di mata bisnis," kata dia lagi.
Selain mendapatkan pendanaan, ke-10 tim itu akan mengikuti program inkubasi dan akselerasi yang melibatkan para mentor dari Lintasarta, akademisi dan ITS Surabaya.
Perusahaan rintisan itu yakni FishGator, perusahaan rintisan yang berfokus pada platform untuk perikanan, Dompet Dinar, perusahaan rintisan bergerak di industri teknologi finansial, PixSp, perusahaan rintisan berbasiskan sistem pembayaran.
Sidakdebitur, perusahaan rintisan yang dapat memberikan penilaian kredit debitur. SMES, yang bergerak dalam manajemen peringatan dan evakuasi banjir menggunakan teknologi. Digigov, perusahaan rintisan yang mengembangkan pengelolaan teknologi keuangan di pemerintahan tingkat desa dan kota. Zeniora, perusahaan rintisan yang bergerak dalam bidang manajemen sekolah. Guarddio, perusahaan rintisan yang mengembangkan solusi pengawasan pintar, Everchat, perusahaan rintisan yang mengembangkan aplikasi chatbot dengan teknologi kecerdasan buatan. Terakhir adalah HOMS, perusahaan rintisan yang fokus pada manajemen energi.
Baca juga: 8 perusahaan rintisan masuk tahap inkubasi Appcelerate
Baca juga: Bekraf dorong perusahaan rintisan siap hadapi industri 4.0
Baca juga: Perusahaan rintisan Indonesia dinilai berkembang pesat
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018