• Beranda
  • Berita
  • Pembentukan desa tangguh bencana di Sulbar terus didorong BPBD

Pembentukan desa tangguh bencana di Sulbar terus didorong BPBD

3 Januari 2019 22:21 WIB
Pembentukan desa tangguh bencana di Sulbar terus didorong BPBD
Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Mamuju Tengah, Sulbar, melakukan aksi solidaritas pengumpulan dana di Bundaran Hertasning Makassar, Sulsel, Selasa (26/11). Aksi solidaritas pengumpulan dana tersebut dilakukan untuk membantu korban banjir bandang di Mamuju Tengah, Sulbar, yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan ribuan warga di tiga kecamatan masih terisolasi. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Wilayah Sulbar yang memiliki banyak sungai, sangat rentan terjadi longsor, khususnya di wilayah Kabupaten Mamasa dan Majene

Mamuju, (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat, pada 2019 ini akan terus mendorong pembentukan desa tangguh bencana (destana) di seluruh kabupaten di daerah itu.

"Memang sempat mengalami kendala akibat minimnya anggaran sehingga sampai saat ini baru di Kabupaten Mamuju yang sudah ada desa tangguh bencana," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalak) BPBD Sulbar Darno Madjid, di Mamuju, Kamis.

"Tahun ini (2019) kami akan mulai mendorong agar bisa semakin banyak terbentuk desa tangguh bencana, bukan hanya di Mamuju tetapi kami juga harapkan di kabupaten lainnya di Sulbar," tambahnya.

BPBD, Sulbar lanjut dia, juga terus memberikan pemahaman kepada masyarakat di daerah itu agar dapat tanggap ketika terjadi bencana.

Sebab, menurut dia, penanganan dan penanggulangan bencana, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.

Ia menyatakan, wilayah Sulbar yang memiliki banyak sungai, sangat rentan terjadi longsor, khususnya di wilayah Kabupaten Mamasa dan Majene.

Untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan jika terjadi bencana, tambahnya, BPBD Sulbar juga terus memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana.

Selain longsor, katanya, wilayah Sulbar juga rawan dilanda banjir serta gempa bumi.

"Bencana bisa terjadi kapan saja sehingga diperlukan langkah-langkah antisipasi, sebab belum ada satu teknologi pun yang bisa memastikan waktu terjadinya bencana, begitu juga dengan gempa. Jadi, mitigasi bencana sangat penting agar masyarakat sudah siap jika sekiranya terjadi bencana," demikian Darno Madjid.


Baca juga: Banjir rendam permukiman warga Kota Mamuju

Baca juga: Pemprov Sulbar bantu beras korban banjir

Baca juga: Gubernur Sulbar keluarkan surat edaran terkait bencana asap

 

Pewarta: Amirullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019