CPU ini dirancang untuk mampu mendukung pengembangan beragam skenario komputasi, seperti big data, storage terdistribusi, hingga aplikasi-aplikasi ARM native.
"Inovasi dalam ranah komputasi secara terus menerus ini merupakan wujud komitmen Huawei dalam meningkatkan nilai bagi pelanggan," ujar kata Director of the Board and Chief Strategy Marketing Officer Huawei William Xu, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
"Seiring dengan perkembangan masyarakat intelligent, kami yakin pasar komputasi akan terus tumbuh bersamaan dengan semakin majemuknya jenis aplikasi dan data yang mendorong terciptanya berbagai kebutuhan baru," sambung dia.
Kunpeng 920 menggunakan proses cutting-edge 7nm dan dirancang secara independen oleh Huawei berbasiskan pada lisensi arsitektur ARMv8.
CPU ini mampu meningkatkan performa prosesor dengan mengoptimalkan algoritma prediksi cabang, menambah jumlah unit OP, serta meningkatkan arsitektur subsistem memori.
Pada rentang frekuensi yang serupa, pengukuran yang dilakukan oleh SPECint Benchmark menunjukkan bahwa Kunpeng 920 CPU mampu melampaui catatan skor 930 atau 25 persen yang diklaim lebih tinggi dari benchmark rerata di industri.
Efisiensi daya juga disebut 30 persen lebih tinggi, di atas catatan untuk produk-produk lain yang ada di pasaran. Kunpeng 920 menyuguhkan performa komputasi untuk data center.
Baca juga: Huawei hukum karyawan karena cuitan dari iPhone
Dalam hal spesifikasi, Kunpeng 920 mengintegrasikan 64 core sekaligus pada jalur frekuensi 2,6 GHz. Chipset tersebut mengintegrasikan 8-channel DDR4 dan lebar pita memori 64 persen lebih tinggi dari yang dimiliki oleh peranti-peranti sekelas yang ada di pasaran.
Kunpeng 920 mendukung antarmuka PCIe Gen4 dan CCIX, sekaligus mampu menyuguhkan lebar pita hingga total 640 Gbps.
Selain itu, kapabilitas single-slot speed yang dimilikinya diklaim dua kali lebih cepat dibandingkan yang lain, serta mampu memacu performa storage dan berbagai akselerator lain secara efektif.
Dalam kesempatan yang sama, Huawei juga meluncurkan seri server TaiShan yang diperkuat oleh Kunpeng 920 dalam tiga model berbeda, satu fokus pada storage, satu fokus pada hal densitas yang tinggi, dan yang satunya lagi menyuguhkan keselarasan antara dua keunggulan tersebut.
Server-server TaiShan dibangun untuk mendukung beragam skenario komputasi tingkat tinggi, seperti big data, storage terdistribusi, serta aplikasi-aplikasi ARM native.
Arsitektur ARM digunakan untuk mendukung skenario-skenario semacam ini, ditambah lagi dengan sejumlah keunggulan lain berkat jumlah core yang banyak dan performa per watt yang tinggi.
TaiShan mendukung dibangunnya sebuah platform komputasi dengan performa yang tinggi namun dengan konsumsi daya yang rendah bagi enterprise.
"Industri ARM menghadirkan beragam peluang pengembangan mutakhir. Kunpeng 920 CPU dan server TaiShan dari Huawei menjadi motor utama bagi aplikasi-aplikasi big data, storage terdistribusi, maupun ARM native," ujar William Xu.
"Bersama mitra global, kami berkomitmen untuk makin mempererat kerja sama yang berlandaskan pada semangat keterbukaan, kolaborasi dalam meraih kesuksesan bersama, mendorong tumbuhnya ekosistem ARM, mengembangkan ruang-ruang komputasi, dan menyelami era komputasi yang kian majemuk," tambah dia.
Baca juga: Huawei kirim 200 juta smartphone selama 2018
Baca juga: AS bela Kanada mengenai penangkapan CFO Huawei
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019