• Beranda
  • Berita
  • UPK Kota Tua kembangkan destinasi berdasarkan karakteristik kawasan

UPK Kota Tua kembangkan destinasi berdasarkan karakteristik kawasan

4 Juli 2019 19:30 WIB
UPK Kota Tua kembangkan destinasi berdasarkan karakteristik kawasan
Wisatawan menikmati kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (18/6/2019). Kawasan cagar budaya peninggalan pemerintah kolonial Belanda tersebut menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Jakarta karena gratis dan memiliki tempat strategis yang mudah diakses dengan berbagai jenis angkutan umum. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua mengembangkan destinasi wisata berdasarkan karakteristik kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

"Ya, nantinya akan kita tampilkan berbagai atraksi kesenian, seperti musik Gambang Kromong, Tanjidor dan kesenian Betawi lainnya," kata Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua Norviadi Husudo kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Norviadi mengharapkan semakin mendorong kreativitas anak-anak muda untuk mengerjakan, merasakan dan kembali mengalami peninggalan sejarah tempo dulu.

"Semoga dapat menciptakan toleran dan sikap saling menghargai meskipun berbeda ya," ujar dia.

Baca juga: Kota Tua bukukan 1,3 juta pengunjung di musim liburan

Baca juga: UPK Kota Tua anggarkan Rp88 miliar beli bangunan cagar budaya

Menurut dia, akan ada fungsi untuk mengembangkan destinasi wisata baru, ada tiga lokasi Sunda Kelapa, Pekojan dan Pecinan.

"Kegiatan itu sudah ada dalam rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp4 miliar," ujar dia.

Norviadi menjelaskan, dalam kegiatan itu nantinya semua akan mengenakan kostum tematik budaya Pecinan dan Pekojan.

"Masyarakat kedepannya nanti tidak hanya mengenal Taman Fatahillah saja," kata dia.

Kawasan Pecinan itu, meliputi Glodok dan sekitarnya yang sejak dulu banyak bermukim suku Tionghoa.

Lalu, kawasan Pekojan adalah perkampungan di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, yang sudah dikenal sebagai Kampung Arab, Kampung Khoja.

Sementara, Sunda Kelapa, sejak tahun 1500 an merupakan salah satu pusat perdagangan di Asia yang banyak kapal pinisi hingga kini masih beroperasi di pelabuhan itu.
Baca juga: UPK Kota Tua lakukan pembinaan karakter komunitas
Baca juga: Kunjungan Presiden Argentina diharapkan kenalkan Kota Tua ke dunia

Pewarta: Mochammad Risyal Hidayat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019