Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, menjamin wilayahnya akan bebas dari penyakit malaria menjelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun Papua 2020 melalui peningkatan kualitas layanan peralatan laboratorium di rumah sakit dan Puskesmas setempat.Data dinas kesehatan angka kasus malaria sudah turun dari 3,9 di tahun 2018 dan menjadi 0,4 di tahun 2019
"Data dinas kesehatan angka kasus malaria sudah turun dari 3,9 di tahun 2018 dan menjadi 0,4 di tahun 2019, kami pastikan angka kasus malaria hingga nol pada pelaksanaan PON XX Papua 2020," kata Sekretaris Daerah Biak Markus Mansnembra seusai membuka workshop malaria dari empat kabupaten di Biak, Rabu (31/7).
Ia mengakui, kepercayaan Kementerian Kesehatan dan Dinas Provinsi Papua menunjuk Biak sebagai kabupaten penyelenggara workshop malaria karena daerahnya sangat berhasil dalam mengendalikan malaria pada kurun waktu dua tahun.
Sekda Markus Mansnembra mengakui, semakin baiknya strategi dinas kesehatan Biak Numfor menanggulangi penularan malaria menjadi bukti nyata akan keseriusan Pemkab Biak Numfor untuk membebaskan warganya dari penyakit malaria.
Baca juga: Penelitian: Alih guna lahan hutan berkontribusi tingkatkan malaria
"Kerja keras jajaran Dinas Kesehatan Biak Numfor dalam mengendalikan pencegahan malaria sangat berhasil, ya ini patut kami berikan apresiasi atas kinerja OPD dinas kesehatan dalam mengurangi angka kasus malaria," kata Markus Mamsnembra.
Ia berharap, melalui workshop penanggulangan malaria dari empat kabupaten berlangsung di Biak diharapkan dapat melahirkan satu konsep strategi baru dalam upaya mengurangi angka kasus malaria lebih rendah lagi hingga mencapai nol.
Untuk mewujudkan Biak bebas malaria, lanjut Markus, harus mendapat dukungan semua warga Biak, para pemangku kepentingan serta meningkatkan koordinasi lintas dinas sehingga bisa mengurangi kasus malaria sampai nol persen.
"Pemkab Biak Numfor sangat berterima kasih dengan upaya dinas kesehatan mengurangi angka kasus malaria hingga 0,4 dibanding tahun 2018 mencapai 3,9," katanya.
Workshop penanggulangan malaria diikuti sekitar 40 peserta perwakilan kepala Puskesmas, tenaga kesehatan dan Puskesmas dari empat kabupaten, diantaranya Kabupaten Supiori, Biak Numfor, Waropen dan Kabupaten Yapen Kepulauan.
Baca juga: Virus malaria dari Afrika ditemukan Dinkes Kota Kupang
Baca juga: ACT-MRI NTB distribusikan kelambu ke daerah endemik malaria
Pewarta: Muhsidin
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019