Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Kalimantan Selatan melakukan kajian upaya pemanfaatan lahan pascatambang dan upaya reklamasi yang bisa dilakukan.Di sisi lain, pertambangan ini juga mengkhawatirkan masyarakat yang berdampak negatif terhadap lingkungan, khususnya lubang yang dihasilkan pascatambang atau void
Kepala Balitbangda Kalsel Muhammad Amin pada seminar "Kajian Rekayasa Reklamasi Lahan Pascatambang Kalsel", di Banjarbaru, Rabu mengatakan, tim peneliti dari Balitbangda telah mengkaji berbagai kemungkinan untuk pemanfaatan wilayah pascatambang.
"Penelitian tersebut dilakukan tidak lepas dari kekhawatiran masyarakat terhadap permasalahan lingkungan hidup yang ditimbulkan pascatambang," katanya.
Seminar yang berlangsung di Kantor Balibangda Kalsel, Banjarbaru itu dihadiri unsur peneliti, akademisi, swasta, perwakilan perusahaan tambang di Kalse, dan instansi terkait.
Menurut dia, di satu sisi, sektor pertambangan, khususnya batubara masih menjadi salah satu sektor utama penopang perekonomian Kalsel.
Di sisi lain, kata dia, pertambangan ini juga mengkhawatirkan masyarakat yang berdampak negatif terhadap lingkungan, khususnya lubang yang dihasilkan pascatambang atau void.
"Ini adalah beberapa hal yang mendasari kami dan para peneliti untuk melakukan penelitian dan kajian rekayasa reklamasi lahan pascatambang di Kalsel," katanya.
Baca juga: Greenpeace: tambang bisa merusak bentang alam Kalimantan Selatan
Baca juga: Walhi Kalsel Berharap Pemerintah Bongkar Markus Tambang
Selain itu, penelitian juga tidak lepas dari komitmen Gubernur Kalsel Sahbirin Noor terhadap lingkungan dengan program "revolusi hijau".
Menurut dia gubernur berkomitmen menggali potensi ekonomi yang terbarukan untuk mengganti sektor pertambangan yang merupakan sektor tidak terbarukan yang sewaktu-waktu bisa habis.
"Hal lain yang melandasi dilakukannya kajian ini adalah komitmen dari gubernur yang sangat peduli terhadap lingkungan dan komitmen beliau untuk menggali potensi ekonomi dari sumber daya terbarukan, seperti pertanian, pariwisata, ekonomi kreatif, dan lainnya," tambahnya.
Dishub Tutup Jalan untuk Angkutan Tambang
Muhammad Amin mengharapkan kajian ini dapat memberikan manfaat dan menjadi rekomendasi bagi daerah-daerah untuk mengatasi dan menjadi solusi dalam penangan lahan pascatambang.
Kabid Litbang, Sumber Daya, Teknologi, dan Inovasi Balitbangda Kalsel Murwany Viviene Antang menambahkan kajian atau penelitian ini dilakukan di delapan daerah di Kalsel.
Kedelapan kabupaten tersebut, yaitu Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, Tapin, Banjar, Tabalong, Balangan dan Hulu Sungai Selatan.
Pada kesempatan tersebut, Balitbangda juga menghadirikan Bupati Tanah Laut, Sukamta dan Diana dari PT Arutmin sebagai narasumber.
Bupati Tanah Laut, Sukamta mengatakan, Pemkab Tanah Laut sangat memperhatikan pemanfataan lahan pascatambang.
Menurut dia, lahan pascatambang diyakini akan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat. Dicontohkan Sukamta, lahan pascatambang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber air baku di daerahnya.
Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat budi daya ikan, ekowisata, lahan ternak dan pakan sapi.
“Salah satu contohnya adalah Danau Bintang yang dapat dikelola sebagai salah satu tempat wisata. Kemudian Pemkab Tanah Laut juga akan melakukan kerja sama dengan PT Arutmin untuk memanfaatkan lahan pasca tambang menjadi lahan ternak dan pakan sapi," katanya.
Baca juga: KPK Pantau lokasi tambang di Kalsel
Baca juga: Gubernur Kalsel dukung penutupan tambang di Pulau Laut
Baca juga: Perjuangan Kalsel melepaskan diri dari jeratan tambang
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019