"Saya yakin tidak ada restu-merestui kepada satu atau dua orang kandidat dari Pak Presiden, termasuk kepada Pak Airlangga sebab beliau sangat demokratis dan menghargai proses demokrasi," ujar Nusron di Jakarta, Jumat.
Menurut Nusron, Presiden Jokowi menghargai hak dan pilihan DPD I dan DPD II Golkar dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar pada bulan Desember mendatang.
Baca juga: Golkar gelar pleno tentukan tanggal dan lokasi pelaksanaan Munas 2019
Baca juga: Bamsoet: Dukungan daerah sangat kuat maju kontestasi Munas Golkar
Terkait dengan pujian Jokowi pada Airlangga Hartarto saat peringatan HUT Ke-55 Golkar, Nusron menilai wajar mengingat Airlangga merupakan salah satu menteri di kabinet Jokowi. Akan tetapi, hal itu bukan berarti merestui Airlangga kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar.
"Merupakan hal yang wajar jika Presiden Jokowi memuji Pak Airlangga. Apalagi yang bersangkutan menteri pilihan beliau. Masa Pak Jokowi mengatakan menterinya jelek, kan tidak mungkin," kata Nusron.
Ia melanjutkan, "Malah lucu kalau Pak Jokowi tidak memuji pilihannya. Apalagi Pak Airlangga memang menteri yang perform di mata beliau."
Baca juga: Pengamat ingatkan Airlangga tak terbuai pujian Jokowi
Baca juga: Pleno Golkar putuskan tak boleh ada reposisi jabatan DPD jelang Munas
Baca juga: Hastakarya, Sayap dan PK se-DIY dukung Airlangga Caketum Golkar
Namun, sekali lagi Nusron menekankan bahwa memuji menteri bukan berarti Presiden Jokowi merestui dan ikut-ikutan dalam munas atau agenda internal partai.
"Pak Jokowi pasti mengharapkan agar pelaksanaan munas berjalan dengan demokratis, fair play, dan tidak gaduh, serta menghargai berbagai pendapat yang ada," ujarnya.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019