• Beranda
  • Berita
  • Dandim: 50-an anggota KKSB sudah masuk ke Jagamin-Baluni Tembagapura

Dandim: 50-an anggota KKSB sudah masuk ke Jagamin-Baluni Tembagapura

27 Februari 2020 13:28 WIB
Dandim: 50-an anggota KKSB sudah masuk ke Jagamin-Baluni Tembagapura
Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan (ANTARA/Evarianus Supar)
Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan memperkirakan sebanyak 50-an anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) hingga kini masih berada di wilayah Kampung Jagamin dan Baluni, Distrik Tembagapura.

"Kami perkirakan mereka masih berada di sana. Namun mereka selalu bergerak, adakalanya mereka berbaur dengan masyarakat biasa. Kami belum bisa memastikan itu kelompok darimana, tapi yang jelas mereka KKSB," kata Letkol Nainggolan di Timika, Kamis.

Baca juga: Satgas Gakkum tembak mati anggota KKSB Intan Jaya

Baca juga: Polri-TNI antisipasi KKSB masuk ke wilayah Tembagapura

Baca juga: Wakapolda: TNI/Polri waspadai ancaman KKSB ke Tembagapura


Dandim mengatakan beberapa hari lalu KKSB di wilayah Tembagapura itu sempat menyandera tiga orang guru yang bertugas di SD Inpres Baluni. Mereka terdiri atas Eustakhius Lefteuw (L), Agustinus Sere (L), dan Bonifantura Pakairuru (L) itu telah dievakuasi menggunakan Helikopter Bell milik Polri ke Timika pada Rabu (26/2).

Hingga kini ketiga guru itu masih diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

Kondisi mereka dilaporkan sehat dan stabil.

Ketiga guru itu dilaporkan sempat disandera KKSB sejak 15 Februari saat KKSB memasuki Kampung Jagamin untuk mencari warga non Papua.

Beruntung Kepala Kampung Jagamin bersama para tokoh masyarakat setempat berkomunikasi dengan anggota KKSB agar melepaskan ketiga guru tersebut yang kemudian dilaporkan kepada Pos Satgas Pamrahwan Aroanop Yonif 754/20/3/Kostrad.

Dandim mengatakan para guru yang sempat disandera KKSB itu secara kasat mata sempat melihat anggota KKSB menenteng beberapa pucuk senjata api laras panjang.

Namun mereka tidak bisa memastikan berapa pucuk senpi yang dimiliki KKSB tersebut beserta jenisnya.

"Kami sangat mengapresiasi peran aktif dari para tokoh masyarakat di Aroanop untuk membebaskan para guru ini tanpa ada insiden sedikitpun," ujar Letkol Nainggolan.

Terkait kasus itu, aparat TNI dari Pos Satgas Pamrahwan Aroanop kini diminta untuk terus memantau dan mengontrol pergerakan KKSB dari wilayah Ugimba Intan Jaya menuju Distrik Tembagapura Mimika.

Baca juga: KKSB masih berkeliaran di sekitar Kota Wamena

Baca juga: Personel pengamanan area Freeport diperkuat antisipasi KKSB Ilaga

Baca juga: Anggota KKSB yang tewas teridentifikasi bernama Yusias Wandik


Salah satu jalur klasik yang biasa ditempuh KKSB dari wilayah Ugimba menuju Tembagapura yaitu melalui kawasan Aroanop dan kampung-kampung di sekitar itu.

"Berkaitan dengan kejadian ini kami tegaskan tidak ada penambahan pasukan dari luar. Kami tetap menggunakan Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan yang sudah tergelar sekarang pada jalur-jalur yang sering digunakan oleh kelompok itu. Juga tidak ada operasi-operasi khusus," ujarnya.

Dandim mengatakan saat ini Pos Satgas Pamrahwan Aroanop ditempati oleh sekitar 24 personel prajurit TNI dari kesatuan Yonif 754 Eme Neme Kangasi/Brigif 20 Ima Jaya Keramo/Divisi 3 Kostrad.

Selain itu, personel Brimob Polri dari Satgas Belukar kini juga dikirim ke Aroanop untuk mengamankan wilayah sekitar itu dari gangguan KKSB.

Baca juga: Dandim: Belum dipastikan keterlibatan KKSB pada pembantaian pendulang

Baca juga: Anggota Egianus Kogoya tewas tertembak di Wamena

Baca juga: Bupati peringatkan KKSB tidak ganggu keamanan warga Mimika

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020