Kasus kematian pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur meningkat tajam selama sepekan terakhir berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di wilayah setempat."Salah satu penyebab tingginya kasus kematian COVID-19 di Jember karena kondisi pasien yang terinfeksi virus Corona sudah kritis saat masuk rumah sakit,.."
Jumlah tambahan warga positif COVID-19 yang meninggal pada Rabu (25/11) empat orang, kemudian pada Selasa (24/11) tercatat lima orang yang meninggal, selanjutnya pada Senin (23/11) tercatat empat orang meninggal, dan Minggu (22/11) tiga orang yang meninggal.
"Salah satu penyebab tingginya kasus kematian COVID-19 di Jember karena kondisi pasien yang terinfeksi virus Corona sudah kritis saat masuk rumah sakit," kata Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Jember Gatot Triyono di Jember, Kamis.
Menurutnya pasien yang memiliki gejala ringan menolak untuk dirujuk ke rumah sakit dengan berbagai alasan, termasuk keluarga khawatir dan takut kalau pasien tersebut dicovidkan.
"Selama ini rata-rata pasien masuk rumah sakit rujukan COVID-19 dalam kondisi kritis, sehingga nyawanya tidak tertolong, meskipun sudah
dirawat semaksimal mungkin oleh tim dokter di rumah sakit," tuturnya.
Baca juga: KAI Jember wajibkan penumpang gunakan masker
Baca juga: Gubernur Jawa Timur kampanyekan gerakan bermasker sambil gowes
Gatot menjelaskan kenaikan kasus positif COVID-19 di Jember yang cukup signifikan karena beberapa titik kerumunan dan kurang patuhnya masyarakat menjalankan protokol kesehatan saat keluar rumah, sehingga mudah terpapar virus Corona.
"Banyak kemungkinan, mulai adanya demo UU Cipta Kerja, libur dan cuti bersama, kampanye pilkada, dibukanya tempat wisata, hajatan, proses belajar mengajar tatap muka yang pelaksanaannya tidak mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Rata-rata penambahan baru kasus COVID-19 di Jember mencapai puluhan per harinya seperti pada Rabu (25/11) sebanyak 62 kasus, Selasa (24/11) sebanyak 35 kasus, Senin (23/11) sebanyak 50 kasus, Minggu (22/11) sebanyak 57 kasus, bahkan rekor tertinggi mencapai 107 kasus pada Kamis (19/11) pekan lalu.
"Dalam kondisi semakin tingginya peningkatan kasus COVID-19 di Jember, saya imbau masyarakat bisa meningkatkan kedisplinan dalam menjalankan protokol kesehatan demi keselamatan diri sendiri dan keluarga," ujarnya.
Masyarakat diimbau untuk disiplin menggunakan masker saat keluar rumah, sering mencuci tangan dengan sabun atau penyanitasi tangan, dan menjaga jarak dengan menghindari adanya kerumunan untuk mencegah tertularnya virus Corona.
Berdasarkan data Satgas, jumlah warga Jember yang terkonfirmasi positif COVID-19 hingga 25 November 2020 mencapai 2.141 orang dengan rincian sebanyak 1.574 orang sembuh, sebanyak 479 orang masih dirawat, dan sebanyak 88 orang yang meninggal dunia.
Baca juga: Pilkada 2020 di bawah bayang-bayang Corona
Baca juga: Malang Raya segera masuki masa transisi usai pelaksanaan PSBB
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020