• Beranda
  • Berita
  • SDM Cendekia luncurkan buku SDM Naik Kelas untuk membentuk SDM unggul

SDM Cendekia luncurkan buku SDM Naik Kelas untuk membentuk SDM unggul

28 November 2020 21:20 WIB
SDM Cendekia luncurkan buku SDM Naik Kelas untuk membentuk SDM unggul
(Dari kiri ke kanan) Tiga dari empat penulis Buku SDM Naik Kelas! yakni Resista Vikaliana, Naufal Mahfudz, dan Antoni Ludfi Arifin, ditemani Ketua SDM Cendekia Antaiwan Bowo Pranogyo berfoto bersama dalam acara peluncuran buku SDM Naik Kelas!, Jakarta, Sabtu (28/11/2020). (ANTARA/Martha Herlina wati S)

Kami secara bersama-sama saling 'sharing' atas ilmu yang kita miliki

SDM Cendekia meluncurkan buku SDM Naik Kelas! yang memuat informasi untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul menuju Indonesia maju.

"Kami secara bersama-sama saling 'sharing' (berbagi) atas ilmu yang kita miliki sehingga ilmu tersebut tidak terhenti di diri kita sendiri, tapi ilmu tersebut bisa tertular kepada siapa saja yang merasa bisa menerapkan ilmu tersebut sehingga bisa memberikan inspirasi bagi orang-orang lain," kata Ketua SDM Cendekia Antaiwan Bowo Pranogyo dalam acara peluncuran buku SDM Naik Kelas! di Jakarta, Sabtu.

Antaiwan menuturkan, pihaknya memiliki target untuk mewujudkan 100 buku hasil karya para anggota SDM Cendekia pada saat Indonesia emas ketika berumur 100 tahun.

Baca juga: BPJAMSOSTEK: Siapkan mental di kala pandemi agar jadi SDM unggul

Dia mengajak para anggota untuk menyampaikan pemikiran lewat tulisan sehingga bisa bermanfaat bagi banyak orang dan bangsa.

SDM Cendekia memiliki komunitas sumber daya manusia sekitar 4.000 lebih orang.

Buku SDM Naik Kelas! ditulis oleh empat penulis yakni Antoni Ludfi Arifin, Harry Mac, Naufal Mahfudz, dan Resista Vikaliana.

Salah satu penulis buku itu, Naufal Mahfudz, yang juga selaku Direktur Umum dan SDM BP Jamsostek menulis tiga artikel dalam buku tersebut, salah satunya berjudul Meaningful Work in Life.

Baca juga: LIPI: Generasi muda unggul kunci kemajuan Indonesia

"Kalau kita niatkan untuk membantu orang lain di situlah 'meaningful work in life'," ujar Naufal.

Dia mengatakan hidup adalah pilihan yang tentunya mengoptimalkan cara mengisi hidup agar lebih bermakna dan bermanfaat. Pilihlah untuk bekerja optimal dan memberikan yang terbaik serta bekerja dengan penuh semangat dan gairah (work with passion).

"Bagaimana kita bekerja dengan semangat, 'work with passion'," ujarnya.

Penulis lain, Resista Vikaliana, yang juga merupakan dosen tetap program studi Manajemen Logistik di Institut STIAMI menulis dua artikel terakhir buku tersebut yang masing-masing berjudul Improving Your Competence, dan Be An Enterpreneur in Your Job.

Baca juga: Masalah kesehatan jiwa jadi prioritas untuk membentuk SDM unggul

Di artikel berjudul Improving Your Competence, Resista menyoroti tentang kompetensi yang ada khususnya selama menghadapi pandemi sampai pasca pandemi yakni coding and programming, mekatronika /otomasi, analisis data dan statistik, kecerdasan artifisial/sensor.

Sementara di artikel berjudul Be An Enterpreneur in Your Job, Resista menyoroti pentingnya jiwa wirausaha dalam setiap profesi.

Baca juga: Pembangunan karakter kunci lahirnya generasi emas berakhlak

Penulis berikutnya adalah Antoni Ludfi Arifin, yang mayoritas mengisi buku itu dengan sembilan artikel antara lain SDM Naik Kelas, dan SDM Cendekia: Strategi Membangun SDM Unggul.

Dia menuturkan untuk menjadi SDM unggul, maka perlu melakukan hal-hal antara lain memformulasi diri, mengeksekusi mimpi dan mengevaluasi diri.

Harry Mac menulis dua artikel yang berjudul Creating Your Own Pathway for Success, dan Growing Up with Hydrocarbon Self Development.

Baca juga: Pengamat : Belajar daring bukan kendala penguatan karakter
 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020