Pemkab Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan, daya tampung siswa baru di semua sekolah menengah pertama negeri terpenuhi melalui proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2022 yang dibuka sejak Senin (20/6) sampai Rabu siang.PPDB hingga hari terakhir relatif kondusif
"Ini tadi sudah saya cek, dan Alhamdulillah rata-rata sekolah yang saya pantau semua penuh, tidak ada yang kurang siswanya," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Bantul Isdarmoko di Bantul, Rabu.
Menurut dia, total daya tampung siswa baru di seluruh SMP Negeri se-Bantul yang berjumlah 47 sekolah sekitar 8.300 siswa, rata-rata setiap sekolah terpenuhi setelah membuka PPDB melalui empat jalur yaitu jalur zonasi, jalur prestasi, jalur afirmasi dan jalur perpindahan tugas orang tua.
Namun demikian, kata dia, dalam PPDB tidak semua sekolah bisa menerima siswa sesuai kuota. Untuk diketahui, jalur zonasi termasuk zonasi lingkungan kuotanya 50 persen, afirmasi 15 persen, prestasi 30 persen dan perpindahan tugas orang tua lima persen.
"Jadi memang apabila pada jalur zonasi yang radius 500 meter tidak terpenuhi, atau prestasi tidak terpenuhi akan ditambahkan oleh sistem ke jalur zonasi yang wilayah itu, jadi memang ada yang menerima lebih dari 50 persen untuk zonasi," katanya.
Baca juga: Pemkab Bantul beri dukungan anggaran untuk sekolah negeri dan swasta
Baca juga: Disdikpora: Sebaran jarak PPDB SMP Yogyakarta zonasi semakin seragam
Dia mengatakan, begitu juga sebaliknya, dikarenakan ada sekolah yang berada di sekitar sawah bukan penduduk, sehingga untuk mengukur jarak dengan rumah dalam radius 500 meter itu, tidak memungkinkan, sehingga ada yang kurang dari 50 persen.
"Bahkan yang prestasi 30 persen itu hanya terpenuhi 20 persen, jadi sisanya 10 persen otomatis masuk di jalur zonasi, perpindahan tugas orang tua ternyata tidak ada, jadi lima persen masuk lagi di situ, jalur zonasi itu bisa lebih dari 50 persen, itu sesuai kebijakan Pak Menteri," katanya.
Isdarmoko mengatakan, selain daya tampung di setiap SMP Negeri terpengaruh, dalam pelaksanaan PPDB secara online tidak ada persoalan baik terkait teknis maupun jaringan, selama proses pendaftaran, Dinas Dikpora telah membuka posko bersama terkait PPBD online.
"Alhamdulillah PPDB hingga hari terakhir relatif kondusif, juga lancar, tidak ada masalah, kaitan sistem aplikasi, tidak ada kendala, hanya memang sempat ada keluhan adanya keterlambatan verifikasi terkait jarak 500 meter, tapi itu sudah terselesaikan," katanya.
Baca juga: KK dan domisili dominasi keluhan PPDB Yogyakarta
Dia mengatakan, begitu juga sebaliknya, dikarenakan ada sekolah yang berada di sekitar sawah bukan penduduk, sehingga untuk mengukur jarak dengan rumah dalam radius 500 meter itu, tidak memungkinkan, sehingga ada yang kurang dari 50 persen.
"Bahkan yang prestasi 30 persen itu hanya terpenuhi 20 persen, jadi sisanya 10 persen otomatis masuk di jalur zonasi, perpindahan tugas orang tua ternyata tidak ada, jadi lima persen masuk lagi di situ, jalur zonasi itu bisa lebih dari 50 persen, itu sesuai kebijakan Pak Menteri," katanya.
Isdarmoko mengatakan, selain daya tampung di setiap SMP Negeri terpengaruh, dalam pelaksanaan PPDB secara online tidak ada persoalan baik terkait teknis maupun jaringan, selama proses pendaftaran, Dinas Dikpora telah membuka posko bersama terkait PPBD online.
"Alhamdulillah PPDB hingga hari terakhir relatif kondusif, juga lancar, tidak ada masalah, kaitan sistem aplikasi, tidak ada kendala, hanya memang sempat ada keluhan adanya keterlambatan verifikasi terkait jarak 500 meter, tapi itu sudah terselesaikan," katanya.
Baca juga: KK dan domisili dominasi keluhan PPDB Yogyakarta
Baca juga: Forpi Yogyakarta buka Posko Pengaduan PPDB
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022