"Potensi gelombang kategori tinggi berkisar 2,5-4 meter dan sangat tinggi sekitar 4-7 meter perlu diwaspadai karena sangat berisiko terhadap pelayanan kapal maupun perahu nelayan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Ahad.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkiraan cuaca di wilayah perairan laut NTT yang berlaku 29-31 Agustus 2022.
Syaeful menyebutkan gelombang tinggi berpotensi terjadi di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, dan Laut Sawu bagian utara yang berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri.
Baca juga: BMKG: Empat wilayah laut NTT berpotensi terjadi gelombang tinggi
Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang 4 meter berpeluang melanda Laut Sawu NTT
Sementara potensi gelombang kategori sangat tinggi berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu yang berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal kargo, kapal pesiar.
Syaeful mengimbau pihak operator kapal maupun para nelayan yang hendak melintasi sejumlah titik perairan laut tersebut agar meningkatkan kewaspadaan.
Ia menyebutkan selain itu terdapat sejumlah wilayah perairan lain di NTT juga berpotensi dilanda gelombang sedang (1,25-2,5 meter) yaitu Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, perairan utara dan selatan Kupang Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Gelombang sedang juga perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal tongkang maupun perahu nelayan.
Sementara itu hasil analisa kondisi sinoptik menunjukkan umumnya arah angin bergerak dari arah Timor Laut ke Tenggara dengan kecepatan angin 1-6 Skala Beaufort.
Ia mengimbau warga agar terus mengikuti perkembangan cuaca maritim dari BMKG sebagai referensi untuk mendukung kegiatan pelayaran yang aman dan lancar.*
Baca juga: BMKG: Waspada gelombang laut sedang-tinggi di NTT
Baca juga: BMKG: Gelombang sangat tinggi berpeluang landa dua wilayah laut NTT
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022